Kamis, 30 Juni 2011

KETIKA CINTA HARUS MEMILIH

“Cinta menghilangkan segala rasa sakit”(KH. Rahmat Abdullah) Kalau cinta sudah melekat semua terasa nikmat!, begitulah cinta yang tumbuh merekah. Bunga-bunga bermekaran. Kupu-kupu berterbangan. Hati berbunga-bunga. Jiwa menggelora. Semua rasa sakit hilang musnah. Semua kesulitan terasa mudah. Kelelahan menjadi anugrah.
Kekuatan Cinta

“ Barang siapa yang mengintip pahala karena keikhlasanya, niscaya menjadi ringanlah semua tugas yang berat ini” (Ibnul Jauzi Rahimahumullah) Subhanallah begitu indahnya cinta, dalan rasanya ia menghunjam dada. Dasyat energinya, mampu mengubah dan menggubah segala yang sederhana menjadi luar biasa. Mengubah pernikahan berbuah syurga. Menikah dengan bidadari berkulit putih, tak pernah dijamah apalagi di raba. Mereka menunggu “pengantin lelaki” syuhada sejati. Kitakah salah satunya? Wallahu a’lam

Biar tak kebablasan berbicara cinta mari kita lihat apa kata ahlinya. Menurut Abul Faraji Ibnul Qoyyim Rahimahullah, faktor yang mendorong dan menyebabkan tumbuhnya rasa cinta adalah:
  1. Sifat-sifat yang dimiliki orang yang dicintai dan pesona keindahannya.
  2. Perasaan orang yang mencintai terhadap orang yang di cintai
  3. Keserasian yang meliputi keselarasan dan kesesuaian antara orang yang mencintai dengan orang yang di cintai.
Bila ketiga hal ini menguat dan sempurna, cinta pun kuat dan mengakar. Dasyat. Bila pudar, lemah, maka musibah pun segera menerpa. Gagal. Kecewa. Gundah.
Apa relepansi cinta dalam kemenangan hidup kita? Rasulullah menggariskan bahwa kita belum mencapai derajat iman dan kecintaan yang sempurna, sebelum mampu segala sesuatu bagi orang lain sebagai mana kita mencintai buat diri kita sendiri. Ekspresi cinta pada orang lain sejatinya k“Cinta menghilangkan segala rasa sakit”(KH. Rahmat Abdullah) Kalau cinta sudah melekat semua terasa nikmat!, begitulah cinta yang tumbuh merekah. Bunga-bunga bermekaran. Kupu-kupu berterbangan. Hati berbunga-bunga. Jiwa menggelora. Semua rasa sakit hilang musnah. Semua kesulitan terasa mudah. Kelelahan menjadi anugrah.
Kekuatan Cinta

“ Barang siapa yang mengintip pahala karena keikhlasanya, niscaya menjadi ringanlah semua tugas yang berat ini” (Ibnul Jauzi Rahimahumullah) Subhanallah begitu indahnya cinta, dalan rasanya ia menghunjam dada. Dasyat energinya, mampu mengubah dan menggubah segala yang sederhana menjadi luar biasa. Mengubah pernikahan berbuah syurga. Menikah dengan bidadari berkulit putih, tak pernah dijamah apalagi di raba. Mereka menunggu “pengantin lelaki” syuhada sejati. Kitakah salah satunya? Wallahu a’lam

Biar tak kebablasan berbicara cinta mari kita lihat apa kata ahlinya. Menurut Abul Faraji Ibnul Qoyyim Rahimahullah, faktor yang mendorong dan menyebabkan tumbuhnya rasa cinta adalah:
  1. Sifat-sifat yang dimiliki orang yang dicintai dan pesona keindahannya.
  2. Perasaan orang yang mencintai terhadap orang yang di cintai
  3. Keserasian yang meliputi keselarasan dan kesesuaian antara orang yang mencintai dengan orang yang di cintai.
Bila ketiga hal ini menguat dan sempurna, cinta pun kuat dan mengakar. Dasyat. Bila pudar, lemah, maka musibah pun segera menerpa. Gagal. Kecewa. Gundah.
Apa relepansi cinta dalam kemenangan hidup kita? Rasulullah menggariskan bahwa kita belum mencapai d“Cinta menghilangkan segala rasa sakit”(KH. Rahmat Abdullah) Kalau cinta sudah melekat semua terasa nikmat!, begitulah cinta yang tumbuh merekah. Bunga-bunga bermekaran. Kupu-kupu berterbangan. Hati berbunga-bunga. Jiwa menggelora. Semua rasa sakit hilang musnah. Semua kesulitan terasa mudah. Kelelahan menjadi anugrah.
Kekuatan Cinta

“ Barang siapa yang mengintip pahala karena keikhlasanya, niscaya menjadi ringanlah semua tugas yang berat ini” (Ibnul Jauzi Rahimahumullah) Subhanallah begitu indahnya cinta, dalan rasanya ia menghunjam dada. Dasyat energinya, mampu mengubah dan menggubah segala yang sederhana menjadi luar biasa. Mengubah pernikahan berbuah syurga. Menikah dengan bidadari berkulit putih, tak pernah dijamah apalagi di raba. Mereka menunggu “pengantin lelaki” syuhada sejati. Kitakah salah satunya? Wallahu a’lam

Biar tak kebablasan berbicara cinta mari kita lihat apa kata ahlinya. Menurut Abul Faraji Ibnul Qoyyim Rahimahullah, faktor yang mendorong dan menyebabkan tumbuhnya rasa cinta adalah:
  1. Sifat-sifat yang dimiliki orang yang dicintai dan pesona keindahannya.
  2. Perasaan orang yang mencintai terhadap orang yang di cintai
  3. Keserasian yang meliputi keselarasan dan kesesuaian antara orang yang mencintai dengan orang yang di cintai.
Bila ketiga hal ini menguat dan sempurna, cinta pun kuat dan mengakar. Dasyat. Bila pudar, lemah, maka musibah pun segera menerpa. Gagal. Kecewa. Gundah.
Apa relepansi cinta dalam kemenangan hidup kita? Rasulullah menggariskan bahwa kita belum mencapai derajat iman dan kecintaan yang sempurna, sebelum mampu segala sesuatu bagi orang lain sebagai mana kita mencintai buat diri kita sendiri. Ekspresi cinta pada orang lain sejatinya kebutuhan dan kemanfaatan buat diri sendiri yang mencintai. Inti cinta apa manfaat yang di dapat. Pada apapun kita mencintai, dari situlah manfaat digali.“Katakanlah: (Jika kamu(benar-benar) mencintai Allah, ikutilah aku, niscaya Allah mengasihi dan megampuni dosa-dosamu) Allah maha pengampun lagi maha penyayang “ QS. Ali Imran 31)
Mencintai Allah, mengikuti Nabi, akan dibalas kecintaan dan dihapus dosa yang di lakukan. Enak bukan? Jadi cinta itu aslinya pamrih ingin dapat balasan. Iya kan?. Kita bekerja agar dapat gaji atau bayaran yang lumayan. Cinta pasangan agar dibalas dan dilayani dengan kesetiaan. Cinta profesi agar lebih berprestasi. Cinta keluarga agar bahagia. Cinta ibadah agar raih syurga karena itulah kita perlu mengarahkan cinta ini agar menjadi “Modal” kemenangan kita. Wallahu a’lam (Way To Win)
erajat iman dan kecintaan yang sempurna, sebelum mampu segala sesuatu bagi orang lain sebagai mana kita mencintai buat diri kita sendiri. Ekspresi cinta pada orang lain sejatinya kebutuhan dan kemanfaatan buat diri sendiri yang mencintai. Inti cinta apa manfaat yang di dapat. Pada apapun kita mencintai, dari situlah manfaat digali.“Katakanlah: (Jika kamu(benar-benar) mencintai Allah, ikutilah aku, niscaya Allah mengasihi dan megampuni dosa-dosamu) Allah maha pengampun lagi maha penyayang “ QS. Ali Imran 31)
Mencintai Allah, mengikuti Nabi, akan dibalas kecintaan dan dihapus dosa yang di lakukan. Enak bukan? Jadi cinta itu aslinya pamrih ingin dapat balasan. Iya kan?. Kita bekerja agar dapat gaji atau bayaran yang lumayan. Cinta pasangan agar dibalas dan dilayani dengan kesetiaan. Cinta profesi agar lebih berprestasi. Cinta keluarga agar bahagia. Cinta ibadah agar raih syurga karena itulah kita perlu mengarahkan cinta ini agar menjadi “Modal” kemenangan kita. Wallahu a’lam (Way To Win)
ebutuhan dan kemanfaatan buat diri sendiri yang mencintai. Inti cinta apa manfaat yang di dapat. Pada apapun kita mencintai, dari situlah manfaat digali.“Katakanlah: (Jika kamu(benar-benar) mencintai Allah, ikutilah aku, niscaya Allah mengasihi dan megampuni dosa-dosamu) Allah maha pengampun lagi maha penyayang “ QS. Ali Imran 31)
Mencintai Allah, mengikuti Nabi, akan dibalas kecintaan dan dihapus dosa yang di lakukan. Enak bukan? Jadi cinta itu aslinya pamrih ingin dapat balasan. Iya kan?. Kita bekerja agar dapat gaji atau bayaran yang lumayan. Cinta pasangan agar dibalas dan dilayani dengan kesetiaan. Cinta profesi agar lebih berprestasi. Cinta keluarga agar bahagia. Cinta ibadah agar raih syurga karena itulah kita perlu mengarahkan cinta ini agar menjadi “Modal” kemenangan kita. Wallahu a’lam (Way To Win)

Tidak ada komentar:

Posting Komentar